Kini sebulan sudah saya menjalani kehidupan sebagai mahasiswa. Banyak kejadian yang terjadi disana. Tentunya ini tak mungkin saya dapatkan jika saya bukan seorang mahasiswa. Memang mulanya saya tidak berminat dengan menjadi seorang mahasiswa. Saya sudah merasa cukup dengan ilmu yang saya dapat. Toh saya juga sudah cukup bisa berbagi ilmu yang saya punya dengan anak didik saya sekelas SD.saya lebih senang menghabiskan waktu dengan mereka dan memanfaatkan sebagian waktu yang tersisa untuk menulis. Karena itu semua hal yang saya sukai. Subhanallah.. saya kagum luar biasa. Saya tak bisa membayangkan begitu sayangnya ALLAH padaku. Dia membukakan paradigma berpikir yang benar padaku. Dia tunjukkan aku bahwa cara berpikir ku selama ini salah. Menjadi seorang mahasiswa bukanlah pekerjaan yang membuang –buang waktu. Terbukti saya banyak menemukan pengalaman baru yang menyenangkan dan banyak bertemu dengan orang-orang yang lebih hebat dari ku. sehingga mereka menjadi motivasi ku untuk bisa menjadi seperti mereka atau bahkan bisa lebih dari mereka. Aku tidak mangkir dari apa yang ALLAH ciptakan di dalam dada setiap umatnya. Entah perasaan apa ini. Sebelumnya aku juga pernah merasakan perasaan seperti ini waktu masa SMK dulu. Tapi ketika kami sudah tak berjumpa lagi, rasa itu hilang seketika. Tetapi jika kami berjumpa maka rasa itu tiba-tiba muncul. Mungkin ini yang anak muda sebut dengan “cinta monyet”. Berbeda rasanya ketika aku bertemu dengannya. Aku merasa ada “sesuatu” yang tidak bisa dilukiskan dalam kata-kata. Inikah cinta sejati yang dimaksud. Sunggguh ilmu ku sangat kurang tentang hal ini. Aku tak tahu perasaan ini halal atau haram. Aku juga tak mau jadi anak buah nafsu syetan yang dapat memberdayakan ku dengan memanfaatkan perasaanku ini. Setiap bertemu dengannya, aku berusaha menekan perasaaan ini sedalam mungkin. Aku tak ingin rasa itu muncul ke permukaan yang membuat syetan bisa berpesta pora di lantai dasar hatiku. Aku tak ingin syetan itu mampu menancapkan duri cinta yang mereka campur dengan lelehan api neraka. Aku kini hanya berpasrah padaNYA. Yah.. mungkin sekarang saya harus lebih sering berkommunikasi denganNYA di waktu-waktu orang lain tertidur. Di waktu orang lain tak dapat mengganggu aku dengan NYA. Mungkin paduan tahajjud dan istikharah lebih bisa menjawab semua rasa ini. Halal atau haramkah ia untuk ku . jika memang bukan dia kelak, itu karena ALLAH tahu apa yang terbaik untukku. karena sesungguhnya DIA Maha Mengetahui kebaikannya. Siapapun dia kelak, tentu dia adalah seseorang yang DIA pilihkan untukku, dimana laki-laki itu mampu menjadi imam bagi ku, baik bagi kehidupanku, agama serta Akhiratku. AAAMMIIIINNNN YA RABBUL IZZATI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar